Pada
Oktober 2005, seorang giantology bernama Eric Belson menceritakan
mengenai seorang arkeolog Belanda bernama Casper Shilling yang menemukan
kerangka makhluk raksasa yang muncul dari kuburannya setelah gempa
besar melanda kota Bam, Iran. Kisah ini kemudian menjadi populer di
Indonesia dan cukup menarik perhatian di dunia maya.
Walaupun
berita mengenai penemuan kerangka itu pertama kali muncul pada tahun
2005, kisah misterius ini baru populer di Indonesia pada tahun 2008
hingga sekarang. Ini cuplikan berita yang beredar di Indonesia:
“Sebuah
Fosil makhluk hidup berukuran raksasa (atau bahkan mungkin ultra) yang
ditemukan di kawasan Jebal Barez ini sangatlah mengagumkan. Menurut para
peneliti, mungkin inilah hewan purba terbesar yang pernah eksis didunia
pada masa lalu, ukuran kepalanya saja bisa mencapai panjang 26 meter
dengan ketinggian 8 meter!!!”
[You must be registered and logged in to see this image.]“Diperkirakan,
fosil tersebut mungkin muncul akibat adanya gempa Bumi yang melanda
Iran pada 26 Desember 2003 lalu. Reruntuhan batuan akibat gempa bumi di
Jebal Barez telah membuka fosil tersebut, yang selama berjuta-juta tahun
terkubur didalam bukit-bukit tandus berbatu.”
“Tim satuan Kepurbakalaan Iran yang bertanggung jawab penuh
atas penggalian sepakat. Mereka menegaskan bahwa ini merupakan kerangka
hewan raksasa tunggal, mungkin salah satu hewan purba berjalan melata.
Ukurannyapun lebih besar daripada jenis-jenis Dinosaurus yang pernah ada
sebelumnya. Tetapi, apakah hewan ini termasuk dalam jajaran Dinosaurus
atau bukan, itulah yang belum bisa diterangkan.
“Mungkin inilah yang disebut sebagai kemustahilan Biologis.
Setidaknya, kira-kira perlu bertahun-tahun bagi para ahli arkeologi dan
paleontologi untuk mengetahui secara pasti mengenai identitas makhluk
misterius tersebut.”
[You must be registered and logged in to see this image.]Nah, sekarang pertanyaannya adalah:
Apakah kerangka yang disebut kemustahilan biologis tersebut benar-benar ada? Apakah penemuan itu benar-benar terjadi?Jawabannya adalah:
Tidak.
Untuk mendapatkan jawaban ini, tidak butuh analisa yang rumit. Jika kita googling mengenai kerangka
Jebal Barez, maka kita akan segera mendapatkan jawabannya.
Kisah penemuan beserta foto yang ditampilkan ini sebenarnya hanyalah bagian dari sebuah viral marketing.
Kalian yang menggemari Playstation pasti akan menyukai ini. Soalnya, kisah ini dbuat untuk mempromosikan game “
Shadow of the Colossus” dari PS2.
[You must be registered and logged in to see this image.]Pernahkah kalian memainkannya?
Game ini menceritakan mengenai seorang pemuda yang bernama
Wander yang melakukan perjalanan panjang dengan kudanya untuk menyelamatkan
seorang gadis. Untuk mencapai tujuannya itu, ia harus berhasil
mengalahkan 16 raksasa yang disebut
Colossi.
Aspek yang cukup menarik dari kisah ini adalah bagaimana sebuah
proses marketing dilakukan dengan jenius (atau serius). Perlu diketahui
kalau untuk mempromosikan game ini, Sony tidak hanya menciptakan kisah
penemuan kerangka
Jebal Barez, mereka juga menciptakan banyak kisah lainnya. Saya akan memberikan beberapa saja sebagai contohnya.
Mari kita lihat bagaimana proses viral marketing ini dilakukan sehingga membawa kesuksesan besar bagi Shadow of the Colossus.
Pertama, Sony menciptakan seorang tokoh bernama
Eric Belson yang meluncurkan sebuah blog yang beralamat di
giantology.typepad.com.
Di blog itu, ia memberikan banyak data mengenai penemuan
kerangka-kerangka raksasa di seluruh dunia. Belson mengklaim dirinya
sebagai seorang
giantology (istilah yang dia ciptakan untuk menyebut bidang keilmuannya).
Pada tanggal 1 Oktober 2005, Belson mengumumkan kalau ia telah membeli domain
giantology.net. Di domain barunya itu, ia memposting mengenai kerangka Jebal Barez pada tanggal 5 Oktober 2005.
Pada bulan itu juga game
Shadow of the Colossus diluncurkan di Jepang dan Amerika Utara.
Disinilah muncul tokoh
Casper Shilling,
seorang arkeolog Belanda yang disebut Belson menemukan kerangka di
Jebal Barez. Tentu saja, Shilling juga seorang tokoh fiktif. Shilling
menceritakan kisah penemuan kerangka tersebut di websitenya
[You must be registered and logged in to see this link.]Sama seperti website lain yang khusus diciptakan untuk viral
marketing, setelah Shadow of the Colossus diluncurkan beberapa lama,
baik website milik Belson maupun Shilling menghilang begitu saja dari
dunia maya. Namun, karena kisahnya di copy paste ke berbagai blog,
sekarang kita masih bisa mendapatkan foto-foto yang diposting oleh
Shilling.
Mengenai raksasa Jebal Barez, kepala kerangka makhluk itu terlihat seperti sketsa di bawah ini:
[You must be registered and logged in to see this image.]Bandingkan dengan Colossi ketigabelas bernama
Phalanx yang ada di game Shadow of the Colossus. Lihat kepalanya.
[You must be registered and logged in to see this image.]Mirip sekali.
Pada tanggal 6 Oktober berikutnya, Belson memposting mengenai laporan
tv lokal India yang memberitakan mengenai penemuan sebuah kerangka
raksasa yang terdampar di pantai Tamil Nadu setelah terjadinya Tsunami
besar. Namun kisah ini sebenarnya dibuat untuk mempromosikan Colossi
pertama
, Valus. Kerangka tersebut memang dibuat berdasarkan karakter Valus.
[You must be registered and logged in to see this image.]Pada 10 Oktober, Belson memposting mengenai penemuan sebuah kerangka raksasa oleh penyelam Australia
Ed Guyler di laut dalam di wilayah Australia. Guyler percaya kalau kerangka itu
dulunya adalah milik seekor belut raksasa. Namun kisah ini sebenarnya
dibuat untuk mempromosikan Colossi ketujuh,
Hydrus, yang memang menyerupai belut raksasa.
[You must be registered and logged in to see this image.]Pada tanggal 21 Oktober, Belson memposting berita mengenai seorang ahli geologi bernama
Arkady Simkin yang pergi ke Siberia untuk mencari minyak. Namun, ia malah menemukan bangkai raksasa yang disebutnya
Taurus Major. Kisah ini sebenarnya dibuat untuk mempromosikan Colossi kedua,
Quadratus.
[You must be registered and logged in to see this image.]Pada tanggal 18 November, Belson memposting mengenai keluarga
Sayre yang ketika sedang berlibur di Peru tanpa sengaja menemukan sebuah
patung raksasa yang mirip dengan salah satu robot transformer. Kisah ini
malah dilengkapi dengan sebuah foto yang memperlihatkan sebuah
hierogliph yang menunjukkan adanya ukiran patung tersebut. Padahal,
kisah ini dibuat untuk mempromosikan
Gaius, Colossi ketiga.
[You must be registered and logged in to see this image.]Pada
tanggal 26 Desember, Belson memposting foto cuplikan koran mengenai
penemuan hierogliph di Lusaka, Zambia, yang luar biasanya,
memperlihatkan empat Colossi sedang bersama-sama.
[You must be registered and logged in to see this image.]Terlalu spektakuler dan sangat berbau hoax!
Pada pertengahan April 2006, blog Belson lenyap dari dunia maya. Pada
akhir 2007, website milik Casper Shilling juga lenyap dari dunia maya.
Saat itu, game Shadow of the Colossus telah menjadi blockbuster di
seluruh dunia.
Dari enam kisah yang diposting Belson tersebut, hanya satu yang sepertinya lolos dan menjadi populer di Indonesia.
Viral Marketing yang dibuat untuk mempromosikan Shadow of the
Colossus ini dianggap sebagai salah satu hoax online terbesar di dunia.
Namun paling tidak, usaha ini tidak percuma karena penjualan game ini
cukup baik sehingga masuk ke dalam daftar greatest hits Sony pada
Agustus 2006.
Diantara kalian mungkin ada yang bertanya: “
Brother enigma, apa keuntungan viral marketing seperti ini? Jika seseorang membaca kisah Jebal Barez, belum tentu orang akan mengkaitkannya dengan Shadow of the Colossus. Jadi apa untungnya bagi game tersebut?”Disitulah jeniusnya. Justru tujuannya adalah supaya orang lain
membongkar rekayasa ini. Contohnya seperti yang saya lakukan sekarang.
Jika kalian yang sedang membaca tulisan ini adalah seorang penggemar
PlayStation dan belum pernah memainkan Shadow of the Colossus, saya
yakin kalian akan segera pergi ke toko dan membeli CD gamenya. Dan
hebatnya, saya tidak dibayar oleh Sony untuk menulis artikel ini.
Bukankah itu jenius namanya?